Click here for Myspace Layouts

Sabtu, 18 Mei 2013

Sekolah Dambaanku

Assalamualaikum sobat blogger bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat selalu. Pada postingan kali ini, saya ingin mencurahkan isi otak kepala saya mengenai sekolah impianku. Eitss...bukan berarti sekolah tujuan setelah lulus lhooo...lebih tepatnya kualitas sekolah di masa depan pendidikan Indonesia.

Sering saya berandai-andai "Bagaimana jika sekolah-sekolah di Indonesia....." intinya banyak sekali pengandaian yang berhasil saya ciptakan di dalam otak ini. Baiklah, mari kita mulai dari guru-gurunya.
Tahukah sobat pada era tahun 70,80,90-an guru-guru mengajar dengan sedikit "kekerasan" fisik? Yahh...tentu tujuannya supaya anak didiknya menjadi manusia yang berguna. Tanpa ada maksud menyakiti. Memang, sekarang bukan zamannya "kekerasan" itu lagi. Sekarang pukul sedikit lapor polisi. Dulu, yang namanya dilempar penghapus, dipukul penggaris kayu, distrap dll merupakan hal yang biasa. Sehingga, membuat siswa takut dan tunduk pada perintah guru. Kalau sekarang guru modelnya lebih fleksibel, bersahabat, dan easy going. Semua tentu ada plus minusnya. Kalau model pembelajaran "primitif" kelebihannya, siswa menjadi lebih menurut, tidak ugal-ugalan, dan lebih sopan. Tingkat kedisiplinan siswa juga lebih baik dibanding model sekarang. Kekurangannya, daya kreativitas siswa tidak berkembang. Dan cenderung menunggu perintah dari guru. Kalau model pembelajaran sekarang, kelebihannya siswa dapat lebih mengekspresikan gagasannya sehingga dapat lebih kreatif. Kekurangannya, siswa cenderung apatis dan kurang tanggap terhadap keadaan sekitar. Saya sebenarnya ingin kedua hal tersebut dibuat seimbang. Maksudnya kedisiplinan, kesopanan, dan kreativitas dapat ditingkatkan bersama-sama. Guru-guru yang dapat membuka cakrawala pengetahuan dunia dan pola pikir yang "mainstream" sangat saya harapkan.

Tugas dan pekerjaan rumah merupakan satu hal yang membuat para siswa berberat hati. Para siswa merasa terbebani oleh "sesuatu". Otomatis, ketika mengerjakan pekerjaan rumah tersebut dengan perasaan yang mendongkol. Padahal setiap pekerjaan yang tidak dilandasi rasa senang atau ikhlas, dapat membuat pelajaran tersebut semakin sulit dan tidak masuk ke otak. Sekolah-sekolah di Jerman, melarang adanya pekerjaan rumah. Lalu, bagaimana cara menumbuhkan rasa senang itu? Yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran aktif interaktif, yaitu siswa diajak untuk mencari tahu, bukan diberi tahu. Sehingga, dengan proses mencari tersebut siswa akan merasa penasaran dan perasaan lega ketika menemukan jalan keluarnya.

Bagaimana dengan fasilitas sekolah? Sebenarnya, fasilitas adalah terpenting nomor dua. Karena apa? Walaupun sekolah tidak mempunyai fasilitas yang memadai karena kekurangan dana, asalkan seluruh warga sekolah tersebut mempunyai semangat belajar yang tinggi, saya rasa halangan apapun bisa dijebol. Tentu, akan lebih baik jika ditunjang fasilitas-fasilitas pendukung laboratorium biologi misalnya. Semua fasilitas tersebut digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi bahasan. Bukan karena "gengsi". Saya dulu bersekolah di sebuah MTs Negeri yang cukup luas dan "hijau". Saya belum merasakan efeknya saat itu. Namun, ketika mengikuti perlombaan di suatu SMP Negeri yang halamannya berdebu, panas, kurang tumbuh-tumbuhan, saya merasakan sebuah perbedaan antara lingkungan yang asri, nyaman, hijau dengan yang gersang. Saya merasa ada sebuah energi yang mengalir di setiap langkah berkeliling-keliling sekolahan. Perasaan adem, fresh bisa membuat melepas penat sejenak.

Diadakannya perlombaan setiap hari besar dapat memupuk kebersamaan dan kekompakan antar siswa. Dengan diadakannya perlombaan siswa akan berusaha melakuakan yang terbaik untuk kelasnya dan menjadi ajang perkenalan antar kelas. Kegiatan "camp" juga bisa dianfaatkan untuk kegiatan positif. English camp misalnya. Pada hari Sabtu sore siswa disuruh datang kesekolah dan menginap di sekolah sampai pagi. Pada sore hari bisa melakukan salat berjamaah, pemberian materi bahasa Inggris, lalu pada malam harinya diadakan "show" di halaman sekolah. Hal tersebut sanagt seru. Pagi hari, pada hari Ahad diadakan senam pagi. Setelah senam ada kerja bakti membersihkan sekolahan. Lalu dimulai kompetisi antarkelas seperti lomba pidato, story telling, dan permainan-permainan yang menyangkut bahasa Inggris. Ketika beranjak siang, diumumkan hasil lomba, diberi hadiah dan pulang. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Selain menambah kakraban antarteman, juga dapat manfaat dari setiap perlombaan.

Harapan untuk pendidikan Indonesia ke depan semoga saja semua elemen masyarakat sadar betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan bagai jantung sebuah bangsa, apabila pendidikan kita mati, maka bangsa kita juga akan mati. Para guru tidak sekadar mengejar target jam mengajar. Supaya potensi siswa-siswi Indonesia tergali. Para siswa belajar tidak berorientasi pada nilai. Namun, lebih ke pengaplikasian ilmu pengetahuan yang didapatnya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan semangat berbagi, saya yakin Indonesia akan menjadi bangsa yang besar.

Kamis, 20 Desember 2012

Setetes Air Bersih, Sungguh Berharga Bagi Kami

Assalamualaikum wr.wb.
Selamat datang pembaca di blog saya. Semoga anda tetap setia mengikuti postingan blog saya :). pada kesempatan kali ini saya ingin mengulas tentang krisis air bersih yang terjadi di  beberapa daerah di Indonesia.

Bagi yang daerahnya persediaan air tanahnya melimpah, berbahagialah. Karena banyak dari saudara kita yang justru kebingungan untuk mencari setetes air bersih. Dapat kita saksikan di televisi, banyak berita yang meliput tentang krisis air bersih. Sebenarnya, apa sih krisis air bersih itu? Krisis air bersih adalah kelangkaan atau terbatasnya air bersih yang tersedia baik di dalam maupun di luar tanah, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti minum, mandi, memasak dll.

Lalu apa penyebabnya? Banyak faktor yang menyebabkan krisis air bersih ini diantaranya :
1. Bertambahnya populasi manusia yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya air
2. Abrasi pantai, yang menyebabkan merembesnya air laut ke daratan dan akan mengontaminasi sumber air      
    bersih yang ada di bawah permukaan air tanah.
3. Pembuangan sampah yang sembarangan di sungai, juga menyebabkan sumber air bersih tercemar.
4. Penebangan hutan yang tidak terkendali.
5. Berkurangnya daerah resapan air yang beralihfungsi menjadi jalan raya atau paving.
6. Sikap manusia yang menghambur-hamburkan air dan tidak menggunakan air bersih sesuai kebutuhan.
dan masih banyak lagi

Bagaimana cara menanggulangi hal tersebut? Kita dapat ikut andil dalam melestarikan air bersih dengan cara:
1. Menggunakan air sesuai kebutuhan kita.
2. Tidak membuang sampah sembarangan, di sungai ataupun di aliran air bersih lainnya. Buanglah sampah      
    pada tempat yang telah disediakan.
3. Menebang hutan dengan sistem tebang pilih, yaitu memilih pohon yang sudah pantas ditebang dan
    menggantinya dengan pohon yang baru.
4. Menyisihkan sedikit lahan untuk menjadi daerah resapan. Misalnya membuat taman mini jika lahan
    terbatas.

Ketika mendengar banyak daerah di Indonesia yang mengalami krisis air bersih, miris juga hati ini rasanya. Bagaimana tidak, air yang menjadi kebutuhan vital manusia sangat sulit didapat. Tak jarang juga banyak orang yang sudah tua menempuh perjalanan berkilo-kilometer hanya untuk mendapatkan satu jeriken air bersih. Ada juga seorang ibu-ibu yang harus berjuang menuruni gua bawah tanah yang aksesnya tidak mudah, sangat terjal. Ia rela melakukannya hanya untuk mendapatkan AIR BERSIH!! Tentu untuk menghidupi keluarganya. Pemerintah juga telah berupaya untuk menyalurkan beberapa truk berisi air bersih. Namun, lagi-lagi akses untuk mencapai daerah yang kekurangan menjadi kendala. Kalaupun berhasil sampai, sering jumlah yang disalurkan tidak sebanding dengan kebutuhan penduduk.

Di Kepulauan Riau pada tahun 2010 ada sebuah desa yang menggunakan air keruh untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mandi, minum, memasak semua berasal dari air keruh. Padahal air keriuh tersebut bisa saja banyak mengandung bakteri dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Namun sekarang telah ada teknologi untuk menjernihkan sekaligus menyeterilkan air yang sebelumnya tidak layak konsumsi menjadi layak konsumsi. Kita cukup memasukkan air melalui sebuah alat tanpa perlu merebusnya yang disebut water purifier

Ternyata banyak juga yang diakibatkan oleh krisis air bersih. Mayoritas yang menjadi faktor penyebab krisis air bersih adalah kelalaian dan ketidaksadaran manusia. Semoga pembaca yang telah membaca postingan ini menjadi sadar terhadap lingkungan. Sekian
Wassalamualaikum wr. wb.